5 Alat Musik Tradisional Dari Riau Lengkap
Riau
merupakan salah satu provinsi yang ada di Sumatera. Selain menyimpan
kekayaan alam dan keindahan panorama alamnya, provinsi yang memiliki
banyak objek wisata ini juga menyimpan kebudayaan yang beraneka ragam,
tidak terkecuali alat musik tradisional.Alat musik tradisional kepulauan Riau
– Riau merupakan sebuah provinsi yang tenar akan Istana Siak-nya, tak
hanya itu Riau juga diketahui sebagai Provinsi terkaya di Indonesia yang
sumber kekuatannya didominasi oleh sumber alam seperti minyak bumi, gas
alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat
1. Alat musik Tradisional dari Riau - GAMBUS
Sekilas mungkin anda
berpendapat bahwa Gambus adalah nama lain dari Gendang yang ada di Riau,
kenyataannya Gambus adalah semacam alat musik tradisional kepulauan Riau yang dimainkan dengan metode dipetik. Dulunya, Gambus digunakan hanya untuk acara yang berkaitan dengan hal spiritual.
Kini Gambus beralih fungsi
menjadi pengiring Zapin di sebuah acara sebab seiring berjalannya waktu,
peran dari alat musik ini beralih fungsi karena mengimbangi dengan
perkembangan zaman. Gambus Melayu Riau dimainkan individu sebagai
hiburan bagi nelayan di atas perahu yang sedang mencari ikan
Alat musik petik dari Riau ini dimainkan untuk mengiringi
lagu-lagu melayu atau timur tengah. Sebuah grup musik dengan alat musik
gambus sebagai alat musik utama sering dinamakan sebagai orkes
gambus.Cara memakai alat musik gambus yaitu dengan dipetik dan sama cara
memakainya dengan alat musik gitar.
Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk
tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan
tema liriknya adalah keagamaan.
2. Alat musik Tradisional dari Riau - Kopang
Kompang yaitu jenis alat musik tradisional kepulauan Riau
yang cukup tenar di kalangan orang Melayu, Kompang termasuk kedalam
klasifikasi alat musik yang dimainkan dengan sistem dipukul. Lazimnya,
Kompang memakai bahan yang berasal dari kulit hewan ternak.
Pembuatan kompang lebih mirip
dengan alat musik Marawis atau gendang kulit lainnya yang memakai kulit
hewan seperti kerbau, sapi, dan lainnya. Kompang dulunya memakai kulit
kambing (betina) pada bagian yang dipukul, tapi kini memakai Sapi yang
diyakini lebih elastis.
Pembuatan dan Wujud Kompang
Seringnya, Kompang berukuran 16
inci dan ditutup dengan kulit pada salah satu komponen permukaan.
Disisi lainnya terdapat lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
bunyi dan pegangan pemain Kompang. Kulit yang dipasang biasanya dipaku
di komponen samping-sampingnya supaya tak terlepas saat dipukul dengan
kuat.
Untuk menghasilkan bunyi yang
nyaring, ada tekniknya, anda harus menggunakan kulit tertentu saja lalu
dipasangkan menjadi amat kencang dan jangan lupa juga kunci dengan paku
agar tidak mudah terlepas (yang dapat membahayakan saat dimainkan).
Untuk memainkan Kompang juga
ada teknik khusus yang dapat anda pelajari, ada teknik memukul dengan
ibu jari, 1 jari telunjuk saja dan lalu menepaknya dengan telapak
tangan. Masing-masing teknik yang digunakan dapat mengeluarkan bunyi
yang berbeda, disitulah ke-unikan dari alat musik tradisional kepulauan Riau ini
3. Alat musik Tradisional dari Riau - NAFIRI
Nafiri adalah alat musik tiup yang berasal dari Provinsi Riau. Alat musik tiup yang mirip dengan terompet ini memiliki fungsi sebagai berikut :
- Pengiring tarian tradisional, tari Inai, tari Jinugroho dan tari Olang.
- Sebagai alat musik yang utama di dalam musik robat yang merupakan musik yang dimainkan di lingkungan masyarakat.
- Sebagai melodi yang digunakan untuk menentukan gerakan-gerakan silat.
- Untuk penobatan raja-raja ketika Riau masih berbentuk kerajaan-kerajaan serta bangsawan.
- Tanda terhadap terjadinya peperangan, bencana, dan kematian.
- Alat yang digunakan sebagai penanda spiritual untuk memanggil dewa, roh, atau arwah nenek moyang.
Selain
diperguankan sebagai alat musik tradisional, nafiri juga dipergunakan
sebagai alat komunikasi
masyarakat melayu, terutama untuk memberitahukan tentang adanya bencana,
dan berita tentang kematian. Pada jaman kerajaan dahulu, bahkan nafiri
mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu dipakai pada acara penobatan
raja.
Terbuat dari kayu yang berukuran 25 sampai 45 centimeter.
Antara batang
dengan dan tempat tiupnya diberi batas yang terbuat dari tempurung
kelapa. Nafiri menggunakan semacam lidah yang terbelah dua terbuat dari
daun kelapa yang muda atau ruas bambu yang sudah kering. Lidah
tersebutlah yang disebut dengan vibrator yang akan mengeluarkan suara
atau bunyi-bunyian. Lubang jari ada tiga buah yang besarnya kira-kira
sebesar biji jagung
untuk mengatur tinggi rendahnya nada. Pada bagian pangkalnya diberi
sambungan berbentuk seperti bujur telur yang terpotong dan berongga
untuk membuat volume yang dikeluarkan lebih besar. Musik yang
dikeluarkan terdengar seperti meronta-ronta daripada melodi yang jelas
untuk didengar.
Menggunakan Nafiri
Selain sebagai hiburan, Nafiri
juga dimanfaatkan dalam berbagai macam hal seperti pengiring tari
tradisional (tari Inai, Jinugroho, Olang dan lainnya), sebagai musik
utama pada musik robat yang dimainkan di lingkunan masyarakat, sebagai
pengiring ketika gerakan-gerakan silat dipertunjukkan, penobatan raja
pada zaman dulu, pertanda sebuah kejadian penting (perang, bencana, dan
lainnya).
Dulunya Nafiri juga diandalkan sebagai alat spiritual yang mampu memanggil roh / leluhur nenek moyang.
4 Alat musik Tradisional dari Riau - MARWAS DAN GENDANG
Gendang dan Marwas adalah instrumen musik dari Riau yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.
Ada berbagai jenis Gendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut gendang
ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama gendang gedhe
biasa disebut gendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau
gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih,
dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu
jenis lancaran, ladrang irama tanggung.
Sedangkan marwas sendiri merupakan alat musik tradisional yang lebih
kecil dari gendang. Terbuat dari kulit kembing, kayu cempedak atau kayu
nangka dan rotan sebagai pengikat. Marwas merupakan salah satu alat
musik tradisional untuk mengiringi tarian Zapin.
5. Akordeon
Akordeon yang berasal dari Melayu Riau hampir sama dengan Akordeon yang ditemukan C.F.L BuschmanndariJerman.
Akordeon termasuk alat musik yang cukup susah dimainkan meski
terlihatnya gampang (cuma menggerakkan tangan). Akordeon menghasilkan
tangga nada diatonik yang benar-benar sesuai dengan lirik lagu yang
berupa pantun.
Cara memainkan Akordeon
Pemain akordeon mengendalikan
alat musik dengan kedua tangannya, lalu memainkan tombol-tombol akor
dengan jari-jari tangan kiri, sementara itu jari-jari tangan kanan
memainkan ritme lagu yang sedang dibawakan. Biasanya pemain yang sudah
terlatih benar-benar gampang berganti-ganti tangan.
Sewaktu dimainkan, akordeon
ditarik dan didorong untuk mengendalikan pergerakan udara yang ada di
dalam alat musik tersebut, pergerakan udara yang keluar (ke komponen
lidah akordeon) akan menghasilkan suara. Suara tersebut bisa dikontrol
dengan memakai jari-jari pemain
Search Populer:
- 50 Nama Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya
- 10 alat musik daerah riau
- jenis alat musik melayu
- alat musik tradisional kepulauan riau
- jelaskan musik tradisional kepulauan riau
- nama musik tradisional melayu riau
- keso adalah alat musik tradisional daerah
- alat musik tradisional jambi
- gambar alat musik kompang
0 Response to "5 Alat Musik Tradisional Dari Riau Lengkap"