Alat Musik Tradisional Suling ( Artikel Lengkap )
Penjelasan alat musik tradisional suling. Suling merupakan
alat musik tiup yang terbuat dari bamboo dan hampir dapat kita temui diseluruh
indonesia. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik
lainnya dengan baik.
Jenis bahan suling
Suling dibuat dari beberapa macam bahan, seperti :
1. Suling Bambu yang umum kita jumpai
2. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau
campuran keduanya.
3. Suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak,
atau logam yang dilapisi perak.
Jenis suling
berdasarkan nada
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan
nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling
untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini
berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang
lebih tinggi lagi dari suling.
Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf
lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan
dalam orkes.
Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key
B-flat standar yang diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi. B
foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan
profesional.
Suling open-holed biasa disebut juga French Flute yang di
mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus
menutupnya dengan jarinya. Jenis ini umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa
pemain suling memilih closed-hole
plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup
lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat
tepat.
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu
menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.
Baca Juga:
Cara Membuat Alat Musik Tradisional suling
Bambu yang digunakan Untuk membuat suling Umumnya menggunakan Bambu
semat, sebab memiliki tekstur yang tipis dan mudah dilobangi,
Pengambilan bambu sebagai bahan suling mempunyai tata-cara yang telah
turun-temurun, kebiasaan ini masih dilakukan sampai sekarang. Bambu yang
di ambil haruslah berumur lebih kurang lima tahun hal ini dimaksudkan
agar bambu itu benar-benar tua dan tidak akan keriput ketika telah
dikeringkan, waktu pengambilan bambu, yaitu setiap bulan Juni, Juli dan
Agustus karena bulan ini adalah bulan kemarau. Sehingga kadar air pada
bambu sedikit, lebih baik lagi pertengahan bulan Agustus sebab merupakan
puncak dari musim kemarau. Selain itu ada jam-jam khusu dalam
pengambilan bambu ini, yaitu : jika pengambilan dilakukan pada pagi hari
haruslah dilakukan pada jam 10 pagi sampai jam 12 siang dan waktu
berikutnya adalah jam 14 sampai 16 sore. Sebagai logikannya adalah watu
jam 10 sampai 12 dan 14 sampai 16 tersebut merupakan saat dimana kadar
air didalam bambu berkurang. Kemudian penebangan tidak dilakukan dari
akarnya, namun disisakan satu sampai dua ruas dari akar, ini dimaksudkan
agar bambu tersebut tumbuh kembali.
Bambu yang telah ditebang kemudian direndam di dalam lumpur sawah atau
kolam ada juga cara lain yaitu menggunakan cairan tembakau. Lama
perendaman ini dilakukan satu sampai dua minggu dengan tujuan agar bahan
menjadi kuat. Setelah perendaman bahan selesai maka mulailah dilakukan
pengeringan yaitu dengan cara di jemur. Teknik penjemuran bahan ini pun
bermacam-macam, ada beberapa cara dalam pengeringan bahan ini,
- cara pertama yaitu : dengan di jemur di panas matahari, cara ini adalah cara yang paling baik karena sumber panas yang alami sehingga warna bambu akan lebih muncul namun jika waktu pengeringannya tidak tepat bahan akan cepat pecah. Kemudian
- cara kedua adalah : bambu di garang yaitu dipanaskan diatas tungku perapian tempat masak orang kampong, kelemahannya tekstur bambu akan mengalami noda berwarna hitam karena disebabkan oleh asam atau percik api dari tungku, sehingga keindahan warna suling akan tidak terlihat, hal ini bisa di atasi dengan cara di ampelas namun membutuhkan waktu lama, hal baiknya adalah karena faktor pengasapan tadi bambu akan tahan terhadap serangga,
- cara ketiga, yaitu : bahan di angin-angin di beranda rumah, kekurangannya cara ini membutuhkan waktu yang lama kelebihannya bahan akan tahan terhadap kemungkinan pecah dan yang terakhir adalah di open, cara ini memang tidak alami namun produksi dalam pembuatan suling lebih efektif karena proses pengeringannya tidak memerlukan waktu yang lama.
seruling / Suling modern mempunyai banyak jenis atau bahan, ada yang
terbuat dari logam aluminium dan bahkan ada juga terbuat dari plastik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau
campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari
nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Fungsi Alat Musik Tradisional Suling
Dalam fungsinya itu, suling hanya menjadi instrumen pelengkap dalam arti
bisa dipergunakan ataupun tidak sama sekali. Terjadinya perkembangan
fungsi suling tersebut merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik
dimana suling yang pada awalnya memiliki fungsi sekunder yaitu
instrumen pendukung, berkembang menjadi instrumen primer yaitu instrumen
utama.
Keunikan Alat Musik suling bambu
- Suara dan aura bunyinya khas.
- Dapat di-orkestrasi dengan sekian puluh, ratus atau ribu pemain dan sangat unik karena sebuah Orkestra yang tidak dimainkan dengan Instrumen Barat, tapi dimainkan dengan instrumen yang didominasi oleh suling bambu
- Suara suling bambu dapat meliuk-meliuk dengan cengkok dan warna bunyi yang sangat khas dan alamiah
Search Populer:
- alat musik suling berasal dari daerah
- macam macam suling
- sejarah suling
- ciri ciri suling
- fungsi suling
- alat musik seruling dari daerah
- bagian bagian suling
- fungsi suling bambu
0 Response to "Alat Musik Tradisional Suling ( Artikel Lengkap )"