Tari Lilin Sumatera Barat ( Artikel Lengkap )
Tari Lilin
Tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali tari lilin mulai ada. Yang
jelas, sebagian masyarakat Minang percaya, tarian ini lahir dari sebuah
kisah percintaan antara seorang gadis dengan tunangannya.
Dikisahkan bahwa dahulu kala ada seorang gadis yang ditinggal oleh
kekasihnya untuk mencari modal nikah. Kekasihnya itu telah menunangnya
dengan sebuah cincin yang terselip di jari manisnya. Suatu ketika,
cincin itu hilang dari jari si gadis. Si gadis pun kemudian berusaha
mencarinya dengan sepenuh jiwa. Pasalnya jika sampai cincin itu hilang,
kekasihnya pasti tak akan mau menikahinya. Ia mencari hingga larut malam
dalam kegelapan. Bermodalkan lilin di dua tangannya ia terus mencari
namun ia tak pernah menemukannya.
1. Tema dan Makna Filosofi
Terlepas dari mitos tentang kisah sejarah kemunculan tari lilin yang
berkembang tersebut, tarian ini tetaplah menjadi sebuah maha karya tari
yang melekat dalam budaya masyarakat Minang. Tak mengherankan bila
tarian ini bahkan sempat menjadi tarian khusus yang dipentaskan dalam
lingkungan istana nagari-nagari yang ada di ranah minang.
2. Gerakan Tari Lilin
Gerakan tari lilin didominasi oleh gerak tangan dan kaki. Khusus untuk
gerak tangan, penari harus menguasai posisi yang tepat agar lilin tidak
padam atau jatuh dari piring meski dibawa bergerak. Untuk menguasainya,
diperlukan latihan yang ekstra, terlebih bila gerakan tari yang
dibawakan sudah mencakup pada gerakan-gerakan sulit seperti menengadah,
membungkuk, dan meliuk kesana kemari.
3. Iringan Tari
Tari lilin diiringi dengan tetabuhan beberapa alat musik tradisional
khas Melayu, seperti Accordeon, Biola, Gong, Bonang, Tok-Tok, Gitar,
Saxophone, Kenong, dan Gendang. Khusus di wilayah Sumatera Selatan, tari
lilin juga diiringi oleh syair-syair khas Melayu yang sarat dengan
nilai-nilai pengajaran.
4. Setting Panggung
Tari lilin telah memiliki beragam variasi dalam hal setting panggung.
Pada awalnya tarian ini hanya dipentaskan oleh 5 sd 7 penari wanita,
namun seiring perkembangannya ada pula yang menarikannya secara
berpasangan pria dan wanita. Kendati demikian, hal ini tidak merubah
nilai-nilai dasar dari estetika tarian itu sendiri.
5. Tata Rias dan Tata Busana
Busana tari lilin terbagi menjadi 2 macam. Pada tari lilin khas Sumatera
Barat, penarinya mengenakan kostum pakaian adat Bundo Kanduang dengan
penutup kepala berbentuk seperti tanduk kerbau. Sementara pada tari
lilin yang populer di Sumatera Selatan, penarinya menggunakan pakaian
Aesan Gede dan Aesan Paksangko, pakaian adat Palembang.
6. Properti Tari
Sesuai namanya, tarian ini menggunakan properti berupa piring dan lilin
yang nyala. Satu penari umumnya memegang 2 buah lilin di tangan kanan
dan kirinya. Properti ini sangat penting dalam kaitannya menambah nilai
estetis dari tarian yang disajikan, terlebih bila ia dipentaskan saat
malam hari.
Search Populer:
- properti tari lilin
- busana tari lilin
- video tari lilin
- makalah tari lilin
- perlengkapan tari lilin
- tari lilin download
- pola lantai tari lilin
- keunikan tari lilin
0 Response to "Tari Lilin Sumatera Barat ( Artikel Lengkap )"