Mengenal Suku Aru dan Kebudayaannya
Aru adalah kelompok sosial yang berdiam di
kepulauan Aru, yang kini merupakan wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Aru.
Kepulauan ini terdiri dari 23 buah pulau yang bisa didiami, diantaranya
Maikoor, Kobroor, Trangan, Penjuring, Workai, Wokam, Baun, dan
pulau-pulau kecil lainnya. Selain itu ada sekitar 164 buah pulau yang
tidak dihuni.
Luas kecamatan ini adalah 6.053 kilometer persegi. Permukaan kepulauan ini tidak bergunung-gunung dan tidak ada pula dataran tinggi. Tanahnya subur dan ditutupi hutan primer.Di bagian selatan terdapat padang alang-alang tempat hidupnya kawasan rusa. Alam kepulauan ini pun menjadi tempat hidupnya burung cenderawasih.Sarana perhubungan di kepulauan ini dan dengan kepulauan lain adalah melalui laut. Orang Aru dengan perahu-perahu kecilnya berani mengarungi laut Banda atau laut Arafuru di sekitarnya.
Data sensus penduduk tahun 1930 menunjukkan jumlah orang Aru sekitar 20.000 jiwa. Data penduduk yang lebih akhir (1986) dari Kecamatan Pulau-Pulau Aru adalah 44.413 jiwa, di mana dalam jumlah tersebut tidak diketahui lagi berapa banyaknya orang Aru.Orang Aru ini mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Aru, yaitu salah satu dari 10 bahasa besar dalam kelompok bahasa Siwalima, yaitu kelompok bahasa di Maluku. Bahasa Aru ini masih mempunyai empat buah dialek.
Sebagian besar anggota masyarakat kepulauan ini hidup sebagai nelayan. Sebagian dari mereka hidup di pantai dengan membudidayakan rumput laut, berternak kerang mutiara, dan hanya sebagian kecil saja yang hidup sebagai petani dan meramu sagu. Makanan khas orang Aru adalah sagu dan umbi-umbian.Orang Aru ada yang memeluk agama Islam, sebagian lainnya memeluk agama Kristen dan sistem kepercayaan leluhur masih juga terwujud dalam kehidupan mereka.
0 Response to "Mengenal Suku Aru dan Kebudayaannya"