Sejarah dan Kebudayaan Suku Blagar
Blagar berdiam dalam wilayah Kecamatan
Pantar dan Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Anggota Suku bangsa ini relatif tidak besar dan tidak
ada data berapa jumlah mereka yang sesungguhnya di antara keseluruhan
penduduk kedua kecamatan tersebut di atas.
Pada tahun 1986 jumlah penduduk Kecamatan Pantar di Pulau Pantar itu 32.359 jiwa, dan penduduk Kecamatan Alor Barat Laut 61.413 jiwa. Hasil penelitian Wakidi et al (1989) tentang Morfo sintaksis Bahasa Blagar menunjukkan persebaran bahasa ini tidak begitu luas di kedua Kecamatan tadi. Persebaran di desa-desa Kecamatan Pantar adalah di Desa Batu yang meliputi tiga kampung, yaitu kampung Tuabang, Bikolang, dan Kolijahe, dan di Desa Nule meliputi dua kampung, yaitu kampung Nuhawala dan Treweng. Persebaran bahasa Blagar di Kecamatan Alor Barat Laut berpusat di dua desa, yaitu Desa Reta dan Desa Pura.
Bahasa Blagar mempunyai tiga macam dialek, yakni dialek Kolijahe,
Pura, dan Reta. Masing-masing pemakai dialek tadi dapat memahami dialek
yang lainnya. Sampai sekarang bahasa atau dialek tadi masih dipakai
dalam rangka upacara-upacara adat, misalnya upacara daur hidup seperti
kelahiran, perkawinan, dan kematian. Bahasa itu dipakai pula dalam
rangka upacara minta hujan, panen, dan lain-lain. Dalam upacara semacam
itu sering muncul bahasa yang bernilai kesusastraan. Namun pada masa ini
kalangan generasi muda sudah kurang menaruh perhatian terhadap Blagar
ini. Mereka lebih suka menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu
Alor Blagar, karena takut dianggap kurang terpelajar atau dirasa kurang
bergengsi.
Hal ini dipengaruhi oleh semakin lancarnya hubungan antara
anggota berbagai kelompok etnik yang ada. Itulah pula sebabnya menjadi
sulit untuk mengetahui secara pasti jumlah penutur bahasa tersebut atau
mengetahui jumlah anggota suku Munandjar Widyatmika et al (1985) dalam
Peta Sejarah Provinsi Nusa Tenggara Timur memperlihatkan bahwa kota
Kabir di Pulau Pantar dan kota Kalabahi di Pulau Alor adalah pusat-pusat
penyebaran agama Islam pada abad ke 15 dan 16. Penyebaran ke Kabir
datang dari Makassar, Sulawesi Selatan, sedangkan penyebaran ke Kalabahi
datang dari Ternate, Maluku dan selanjutnya datang dari Bima, Jawa, dan
Minangkabau.
Baca Juga:
Sejarah dan Kebudayaan Suku Karera
Di tengah alam kepulaua yang berbukit-bukit dengan jenis
tanah litosol, umumnya mereka hidup dari pertanian dan menangkap ikan.
Dalam pertanian mereka menanam jagung dan ubi jalar.
Bahasa Blagar adalah salah satu dari 13 bahasa yang ada di
Kepulauan Alor, yakni bahasa-bahasa Alor, Lemma, Tewa, Nedebang, Keian,
Kabola, Kui atau Kiraman, Kafoa, Abui, Woisika, Kolana, Tanglapui, dan
Blagar. Sumber lain menyebutkan bahwa di Kepulauan Alor ini terdapat
tidak kurang dari 40 buah bahasa, suatu jumlah yang cukup besar untuk
sebuah Kabupaten seperti Alor ini.
Search Populer:
- bahasa suku manggarai
- pakaian adat suku manggarai
- adat istiadat suku manggarai
- asal usul nenek moyang orang manggarai
- rumah adat suku manggarai disebut
- nama rumah adat suku manggarai
- suku bajawa berasal dari provinsi
- nama leluhur orang manggarai
- Suku Blagar
- kumpulan suku indonesia terlengkap
- sejarah Suku Blagar
- kebudayaan Suku Blagar
- suku indonesia terlengkap
0 Response to "Sejarah dan Kebudayaan Suku Blagar"