Sejarah dan Kebudayaan Suku Maden
Maden adalah satu kelompok sosial yang
berdiam di kampung Dulbatan, kampung Sailolof, dan sebagian di kampung
Kotkol. Kampung-kampung ini merupakan bagian dari Desa Sailolof di Pulau
Salawati bagian Selatan.
Mereka ini biasa juga disebut orang Sapran sesuai dengan
nama sungai tadi. Ketika pemerintah Belanda masih berkuasa di Irian
(Nieuw Guinea) orang Maden dipindahkan dari hulu sungai-sungai tadi ke
arah pantai.
Baca Juga:
Sejarah dan Kebudayaan Suku Iha
Maksudnya untuk memudahkan pemerintah dan pengawasan
terhadap mereka. Akhir-akhir ini pemerintah Indonesia menggabungkan
kampung Dulbatan menjadi satu dengan Desa Sailohof.
Orang Maden mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Maden.
Pada tahun 1979 jumlah penduduk ketiga kampung di atas adalah 602 jiwa,
akan tetapi tidak ada keterangan berapa orang Maden di antara jumlah
tersebut, atau di antara 3.232 jiwa jumlah penduduk Kecamatan Seget.
Desa Sailolof di diami pula oleh anggota kelompok lain,
seperti orang Palata, orang Palamul, orang Waipu, orang Waipam, serta
para pendatang seperti orang Buton, Bugis, Seram, Halmahera, Kei,
Manado, dan lain-lain.
Semasa masih di hulu sungai Salawatlol dan sungai Sapran,
mereka hidup dari meramu sagu dan sagu itu sebagai makanan pokok mereka.
Kini setelah berada di daerah pantai sebagian besar waktunya dihabiskan
di dusun-dusun sagu mereka, hanya satu atau dua hari saja dalam
seminggu berada di kampung pemukimannya tadi.
Search Populer:
- Suku Maden
- sejarah Suku Maden
- makanan Suku Maden
- rumah Suku Maden
- Kebudayaan Suku Maden
- pakaian Suku Maden
- Daftar Suku di indonesia
- suku di indonesi terlengkap
- suku di indonesia
- suku di indonesia beserta gambarnya
0 Response to "Sejarah dan Kebudayaan Suku Maden"