Motif Batik Jawa Barat |
Adatnusantara
- Indonesia merupakan negara yang memiliki identitas dalam hal busana.
Salah satu identitas yang bisa kita banggakan adalah Batik. Batik
merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya
diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Penggunaan
batik ini sudah jadi hal yang umum di Indonesia terutama sebagai bahan
pakaian yang bersifat formal maupun non formal. UNESCO telah menetapkan
batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2
Oktober 2009.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri
khas batik tersendiri, seperti batik Solo, batik sarirangan, batik
cirebon, dll. Namun tahukah Sobat jika satu provinsi bisa memiliki
berbagai motif batik. Misalnya saja Provinsi Jawa Barat, di provinsi
yang beribukota di Bandung ini memilik ragam motif batik.
Pada
kesempatan ini kita akan mengenal berbagai ragam motif batik Jawa Barat
yang patut kita ketahui sebagai kekayaan provinsi Jawa Barat.
Ragam Motif Batik Jawa Barat
Jawa
Barat yang memiliki 27 wilayah Kabupaten dan Kota ini memiliki beragam
kesenian dan budaya serta destinasi wisata. Tidak hanya itu, ternyata
Jawa Barat diam-diam memiliki ragam motif batik yang sangat menarik lho
Sobat. Apa saja motif batik di Jawa Barat ini? Simak rangkumannya
dibawah ini
Daftar Isi Ragam Motif Batik Jawa Barat
1. Batik Cirebon
Batik
Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah satu
dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga
sekarang. Dari sentra batik lainnya, Cirebon bisa dikatakan sebagai
sentra batik tertua di Jawa Barat yang memberikan pengaruh terhadap
ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.
Motif batik Cirebon yang terkenal dan menjadi ikon
kota Udang dan
Kota Wali di Jawa Barat ini adalah Motif batik
Megamendung. Motif
Megamendung dari Cirebon ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai
lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan
dengan sejarah kedatangan bangsa Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung
Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini
memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang
dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.
|
Motif Batik Megamendung dari Cirebon - Jawa Barat |
Motif atau ornamen
batik Cirebon dikelompokkan menjadi ornamen
batik Pesisiran dan
batik Keraton, yaitu
Keraton Kasepuhan dan
Keraton Kanoman.
Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif
Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong,
dan sebagainya. Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain
dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada
sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap
budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen Paksi Naga Liman
yang memperoleh pengaruh dari Persia, Soko Cino dari keramik Cina, dan
Buraq dari Arab.
Ornamen batik keraton memiliki pola
yang baku, memiliki nilai simbolis, dan bermakna religius. Sementara
itu, pola batik pesisiran sangat dinamis dan mengikuti permintaan
pasar. Secara garis besar, ornamen Batik Cirebon dapat digolongkan
menjadi lima jenis, yaitu :
- Wadasan
: Batik yang dihasilkan biasanya disebut batik Keraton, ditandai dengan
ornamen-ornamen yang berasal dari Keraton Cirebon. Nama-nama untuk
motifnya antara lain adalah Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, dan
Mega Mendung.
|
Batik Cirebon Motif Singapayung
|
Batik Cirebon Motif Naga Saba |
|
- Geometris
: Kain yang didesain sebelumnya harus diberi garis-garis dengan bantuan
penggaris. Misalnya adalah motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, dan
Lengko-lengko.
|
Batik Cirebon Motif Tambal Sewu |
- Pangkaan (Buketan)
: Motif batik menampilkan lukisan pohon atau rangkaian bunga yang
lengkap, sering dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama untuk
motifnya antara lain adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina,
dan Kembang Terompet.
|
Batik Cirebon Motif Kembang Terompet |
- Byur
: Motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang
mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe,
Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak Angrum.
|
Batik Cirebon Motif Karang Jahe |
- Semarangan
: Motif ini menampilkan penataan ornamen yang sama atau motif ulang
yang ditata agak renggang, misalnya adalah motif Piring Selampad dan
Kembang Kantil.
|
Batik Cirebon Motif Kembang Kanil |
2. Batik Indramayu
Motif Batik Jawa Barat selanjutnya adalah motif batik dari Kota Mangga
Indramayu. Indramayu juga terkenal sebagai salah satu dari 4 sentra
batik tua di Jawa Barat. Motif batik Indramayu banyak menggambarkan
unsur tumbuhan yaitu flora dan fauna, yang menjadi ciri khas batik
pesisir indramayu seperti ikan, udang, bunga, daun, akar, bermacam jenis
manuk atau burung antara lain burung Lokcan yang secara literal
bermakna “sutera biru ”. Ciri seni terapan batik indramayu non geomeris,
berupa susunan motif yang menyebar secara dinamis dan atraktif yang
memenuhi bidang kain.
Motif batik
Indramayu disusun dengan membentuk pola ritmis dan dinamis dengan
bentuk-bentuk lengkung serta garis meruncing yang biasa disebut ririan
berlatar putih dan gelap namun tidak memiliki makna simbolis secara
khusus. Latar batik diisi penuh oleh cocohan yaitu pemberian titik –
titik (cecek) yang dibuat dengan menggunakan alat jarum. Untuk isen -
isen banyak menggunakan garis–garis halus pendek yang biasa disebut
sawut yang berkesan kaku. Warna yang digunakan biasanya terdiri dari
dua jenis yaitu warna biru atau merah maroon yang cenderung lebih gelap
dengan kombinasi latar berwarna cerah.
Beberapa Motif Batik yang terkenal di Indramayu antara lain :
- Motif batik Etong yaitu motif batik yang menggambarkan berbagai macam satwa laut diantaranya ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting.
|
Motif Batik Iwak Etong Indramayu - Jawa Barat |
- Motif Batik Kapal Terdampar yaitu motif batik yang menyiratkan bahwa motif yang terbentuk adalah kapal nelayan.
|
Motif Batik Kapal Terdampar dari Indramayu - Jawa Barat |
- Motif Batik Ganggeng
yaitu motif batik yang menggambarkan jenis rumput laut yang dapat
ditemukan di sekitar Pantai Utara Jawa. Motif Batik Ganggeng mempunyai
pengelompokan tersendiri berdasarkan pengguna serta warnanya :
a. Warna merah terang pada batik dipakai oleh wanita muda dalam masa subur.
b. Warna merah dan biru dipakai oleh wanita yang sudah mempunyai anak.
c. Warna merah ungu yang cenderung gelap dipakai oleh wanita lanjut usia
d. Warna hitam biasa dipakai untuk menyelimuti mayat.
|
Motif Batik Ganggeng Indramayu - Jawa Barat |
- Motif Batik Kembang Gunda yaitu motif batik berupa tanaman yang ada di daerah pesisir pantai utara jawa seperti yang biasa menjadi lauk pecel.
|
Motif Batik Kembang Gunda Indramayu - Jawa Barat |
- Motif batik Swastika
yaitu motif batik yang terbentuk pada masa penjajahan Jepang,
menggambarkan sebuah simbol kekerasan yang terjadi pada saat penjajahan
Jepang.
|
Motif Batik Swastika Indramayu - Jawa Barat |
- Motif batik Merak Ngibing yaitu motif batik yang menunjukkan keindahan burung merak.
|
Motif Batik Merak Ngibing dari Indramayu - Jawa Barat |
3. Batik Tasikmalaya
Wilayah
di Tasikmalaya yang dikenal dengan peninggalan batiknya antara lain
Mangunreja, Sukapura, Wurug, Maronjaya, dan Tasikmalaya Kota. Sukapura
merupakan pusat pemerintahan kerajaan masa lalu yang terletak di pinggir
kota Tasikmalaya. Memang berdasarkan penelusuran tradisi batik di
Tasikmalaya serta Jawa Barat pada umumnya dimulai pada masa kerajaan
Tarumanagara.
Batik tasikmalaya memiliki tiga jenis motif batik yang populer yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik.
Batik Sukapura memiliki kemiripan dengan batik madura yang memiliki kontras warna juga ukuran motifnya.
|
Batik Tasikmalaya Jawa Barat Motif Sukapura |
Batik Motif sawoan
merupakan salah satu jenis batik yang didominasi warna coklat tua
seperti pada buah sawo yang dikombinasikan warna indigo dengan ornamen
dasar warna putih, sangat mirip dengan batik solo dan batik cirebon.
|
Batik Tasikmalaya Motif Sawoan |
Untuk batik tasikmalaya
sendiri memiliki ciri khas penggunaan warna yang cerah karena pengaruh
oleh batik pesisiran. Motif batik tasikmalaya mempunyai tiga motif batik
populer yaitu motif batik burung, motif batik payung, dan motif batik
kacang panjang yang sangat kental dengan nuansa kota parahyangan.
Beberapa motif pengembangan dari batik tasikmalaya yang lain seperti
batik bunga anggrek dengan isen-isen burung, motif batik merak ngibing,
motif batik cala culu, motif batik pisang bali, motif batik sapu jagat,
dan motif batik awi ngarambat juga ada beberapa motif turunannya yang
bermotif seperti akar, balimbing, antanan, guci latar batu, lancah
tasik, rereng daun peuteuy papangkah, sente, tsunami udey, merak, gunung
kawi, lamban samping, kadaka, lancah sawat ungu, renfiel, rereng orlet,
rereng sintung, manuk latar sisik, manuk rereng peutey selong, merak
latar haremis, sidomukti payung, taleus sukaraja, sisit naga, dan
turih-wajit-Limar. Batik tasikmalaya tidak seperti batik jawa pada
umumnya yang memiliki filosofi luhur pada setiap motifnya, namun batik
tasikmalaya hanya memberikan pesan bahwa kita harus bersinergi dengan
alam untuk menjaga kelestariannya.
|
Beberapa Motif Batik Tasik |
4. Batik Garut
Batik Garut atau dikenal sebagai Batik Garutan
umumnya digunakan untuk kain sinjang (jarit atau kain panjang), namun
dapat pula berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya.
Bentuk motif Batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial
budaya, falsafah hidup, dan adat istiadat orang Sunda.
Motif-motif
batik Garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam
hiasnya, selain itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya
mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
Warnanya didominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah
lainnya yang merupakan karakteristik khas Batik Garutan. Didominasi
warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Saat
ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di Garut kota.
Beberapa
motif batik mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, Arab, Islam dan
Hindu. Ada batik yang motifnya terpengaruh dari batik Solo dan Yogya
seperti ragam motif kawung, rereng (lereng), dan sidomukti. Penamaan
motif-motif batik Jawa Barat pada umumnya erat dengan penggunaan bahasa
Sunda, misalnya motif Lereng Peteuy, Bilik, dan lain sebagainya.
Beberapa motif Batik Garut atau batik garutan yang terkenal diantaranya, bulu hayam, lereng calung, lereng jaksa, cupat manggu, merak ngibing, dan batu ngampar.
|
Batik Garut Motif Bulu Hayam |
|
Batik Garut Motif Lereng calung |
|
Batik Garut Motif Lereng Jaksa |
|
Batik Garut Motif Merak Ngibing |
5. Batik Ciamis
Berbeda
dengan Batik Garut yang memiliki warna dasar cream, batik Ciamis atau
batik ciamisan memilik warna dasar putih. Batik Ciamis memang berbeda
dengan batik di daerah lain. Coraknya tidak terlalu ramai. Ada yang
bermotif daun, ada pula yang bermotif parang rusak. Ciri yang paling
dominan adalah pada penggunaan warna. Batik Ciamis hanya menggunakan dua
warna, misalnya warna coklat dan hitam dengan dasar putih.
Batik
Ciamis pernah mengalami masa jaya pada tahun 60-an. Di daerah paling
timur Jawa Barat ini, saat itu tak kurang dari 1.200 perajin menekuni
batik tulis motif ciamisan. Bahkan pada era itu, mereka yang akan
membeli harus rela menunggu paling cepat seminggu, barulah mendapatkan
pesanannya.
|
Batik Ciamis Motif Sulur Kembang Angrek |
Ciamisan
juga memiliki dua motif rereng, yakni rereng eneng dan rereng seno.
Motif rereng eneng kini diaplikasikan untuk baju, sedangkan rereng seno
untuk kain bawahan.
Motif lain
yang menjadi ciri khas batik Ciamis adalah motif flora. Tanaman daun
rente dan daun kelapa, adalah dua jenis tanaman yang dijadikan gambar
ciri khas ciamisan. Tanaman rente yang biasa tumbuh di kolam-kolam
penduduk Ciamis dan dijadikan pakan ikan, diangkat pada kain mori dan
dituangkan jadi gambar untuk batiknya. Demikian pula keakraban perajin
batik dengan pohon kelapa yang banyak tumbuh di daerah itu, jadi ilham
untuk motif ciamisan. Motif ciamisan tampil sebagai kain yang kalem.
Mungkin ini sesuai dengan jiwa masyarakat Ciamis yang tenang dan tidak
bergejolak.
|
Batik Ciamis Motif Sulur Kembang Krisan |
6. Batik Cianjur
Sejarah
keberadaan Batik di Kabupaten Cianjur sudah ada sejak tahun 1920.
Ketika itu, tercatat ada pengrajin batik yang berada di Kelurahan
Bojongherang dan kain Poleng yang terkenal di daerah Sindanglaka,
Karangtengah.
Karena kehidupan masyarakat Cianjur yang
agraris, maka tak heran apabila motif batiknya banyak menggambarkan
hasil pertanian. Motif dan warna-warna kainnya bernuansa tumbuhan yang
ada di sekitar Cianjur. Umumnya mendekati warna tanah, daun atau bulir
padi. Ada juga motif batik yang terinspirasi dari budaya dan keseharian
masyarakat Cianjur. Batik Cianjur secara garis besar bisa digolongkan
menjadi empat jenis motif yaitu:
motif padi atau
Beasan,
motif kecapi suling atau
Mamaos,
pencak silat atau
Maenpo dan
Hayam Pelung
|
Batik Cianjur Motif Hayam Pelung |
|
Batik Cianjur Motif Beasan |
|
Batik Cianjur Motif Maenpo |
7. Batik Sumedang
Batik Sumedang juga disebut dengan
Kasumedangan
dan memiliki pola ceplokan. Batik Kasumedangan, adalah salah satu
contoh warisan asli budaya yang merupakan simbol Kerajaan Sumedang, yang
memiliki ciri khas budaya yang melambangkan keluhuran nilai Budaya
Sunda.
Batik Sumedang mulai dipopulerkan kembali pada
pertengahan tahun 90an, dan berkembang pesat sampai tahun 2002. Saat
itu, setidaknya telah terlahir sekitar 20 pengrajin batik yang mampu
menjual sekitar 600 potong batik batik cap, serta 1 sampai 2 potong
batik tulis.
Perkembangan batik Sumedang telah mendapat
dukungan dari bupati H. Misbach, yang ikut menyosialisasikan Batik
Sumedang dengan menganjurkan pemakaian seragam batik bagi para pegawai
pemerintah daerah.
Adapun motif motif batik
khas Sumedang antara lain motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang,
Klowongan Tahu, Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti.
Semua
motif tersebut terinspirasi dari sejarah kerajaan yang pernah ada di
Sumedang, Geusan Ulun. Disamping itu, terdapat motif-motif yang
dipengaruhi budaya lokal daerah Cirebon, Yogyakarta, Solo maupun
Pekalongan. Seperti Ragam Hias “Taburan Merica”, “Taburan Beras”, dan
“Merak Ngibing”.
|
Batik Sumedang Motif Kuda Renggong |
|
Batik Sumedang motif Panahan |
|
Batik Sumedang Motig Makuta (mahkota) Binokasih |
8. Batik Bogor
Batik
Jawa Barat yang selanjutnya kita bahas adalah Batik Bogor. Batik Bogor
memang diciptakan pada era Tahun 2009, yang dipelopori oleh rumah Batik
Bogor Tradisiku, terbilang lebih muda dibandingkan ragam motif batik
Jawa Barat lainnya. Namun pada saat ini Batik Bogor yang diciptakan
oleh Siswaya, menjadi salah satu koleksi batik di Jawa Barat. Bahkan
saat ini batik bogor ini telah menjadi pakaian resmi para Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Bogor.
Tidak hanya itu, batik bogor saat ini juga sudah mendunia. Salah satu motif yang sering diburu wisatawan ialah
motif hujan gerimis, yang menggambarkan hujan di Bogor dan bangunan Istananya. Lalu motif
kujang kijang, yang melukiskan kujang sebagai senjata tradisional Sunda dan kijang yang merupakan ikon binatang Istana Bogor.
|
Batik Bogor Motif Hujan Gerimis |
|
Batik Bogor Motif Kujang Kijang |
|
Batik Bogor Motif Lereng Kujang |
Hingga
kini terdapat total lebih dari 90 motif batik Bogor yang telah
diproduksi yang akan melengkapi berbagai motif batik Jawa Barat.
Berbagai motif tersebut bercorak segala sesuatu yang identik dengan
Bogor, seperti kijang, kujang, talas, prasasti batu tulis, hujan, Istana
Bogor, hingga bunga bangkai.
9. Batik Subang
Kota
Subang yang terkenal sebagai kota penghasil nanas di Jawa Barat
ternyata juga memiliki sentra batik yang semakin memperkaya motif batik
Jawa Barat. Motif batik yang diproduksi menggambarkan ciri khas wilayah
Subang, diantaranya motif batik ganasan yang terinspirasi corak buah
nanas yang merupakan buah khas Subang, motif sisingaan, daun teh, kukupu
dan lain – lain yang menggambarkan flora, fauna dan kekayaaan budaya
yang menjadi ciri khas wilayah Subang.
|
Batik Subang Jawa Barat - Motif Ganasan |
Salah
satu pelopor pengembangan batik di Subang adalah Arves Batik yang
berlokasi di daerah Cinangsi, Kecamatan Cibogo. Industri batik rumahan
pimpinan Bapak Wawang Suwarno ini mulai dirintis sejak sekitar tahun
2009 silam.
10. Batik Majalengka
Kabupaten
Majalengka ternyata juga memiliki ragam batik yang semakin memperkaya
khasanah motif batik Jawa Barat. Bahkan Pemerintah Kabupaten Majalengka
Jawa Barat telah menetapkan 5 motif batik sebagai ikon daerah yang
mewakili sejumlah produk etnik unggulan wilayah tersebut. Kelima motif
batik yang telah lama dikembangkan di Majalengka adalah
motif kota angin,
simbarkencana,
nyi rambut kasih,
laut ngibing, dan
motif mangga gedong gincu
|
Motif Batik Majalengka - Gedong Gincu |
|
Motif Batik Majalengka - Kota Angin |
|
|
Motif Batik Majalengka - Laut Ngibing |
|
|
Motif Batik Majalengka - Nyi Rambut Kasih |
|
|
Motif Batik Majalengka - Simbar Kencana |
|
11. Batik Purwakarta
Sebagai
salah satu Kabupaten di Jawa Barat, Purwakarta juga turut menyumbang
motif batik khas yang memperkaya motif Batik Jawa Barat.
Batik
khas Kabupaten Purwakarta, awalnya muncul dari adanya lomba mencari ciri
khas batik untuk pegawai negeri (PNS) di Purwakarta yang diikuti oleh
semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kota Simping Ini.
Dari karya batik yang diperlombakan tersebut, Dinas Perikanan dan
Peternakan mencoba menciptakan motif batik yang diselaraskan dengan
“Purwakarta Berkarakter” yang sekarang dikenal dengan sebutan Batik
Kahuripan yang waktu itu keluar sebagai pemenang dalam lomba batik
tingkat kabupaten.
|
Motif Batik Kahuripan Purwakarta |
Tak hanya Batik Kahuripan saja, di Kabupaten Purwakarta juga terdapat motif batik lain ciri khas Purwakarta seperti
motif buah manggis yang menjadi buah unggulan,
pohon Jamuju, dan juga batik bermotif
ikan Balidra dimana ikan tersebut merupakan ciri khas Ikan Purwakarta.
|
Motif Batik Ikan Balidra Purwakarta |
Demikian Sobat Tradisi,
Ragam Motif Batik Jawa Barat yang bisa gali bersama, barangkali Sobat mau menambahkan?
Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Cirebon
- https://batik-tulis.com/blog/motif-batik-indramayu/
- http://batik.or.id/sejarah-batik-garutan/
0 Response to "40 Ragam Motif Batik Jawa Barat"