Tari Moyo Tari Tradisional Sumatera Utara
Tari Moyo Tari Tradisional Sumatera Utara | Adatnusantara - Tari Moyo merupakan tari tradisional Sumatera Utara. Tarian moyo juga sering disebut dengan Tari Elang,
karena gerakannya hampir mirip dengan gerakan Elang yang sedang
terbang. Tari Moyo ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita, dan
sering ditampilkan di berbagai acara seperti perayaan hari besar,
penyambutan tamu terhormat, pernikahan dan acara adat lainnya.
Pada kesempatan ini TradisiKita akan mengupas mengenai Tari Moyo ini yang merupakan kekayaan budaya provinsi Sumatera Utara. Untuk Sobat Tradisi yang penasaran dengan asal usul tari moyo, gerakan tarian moyo dan perkembangan tari moyo ini, mari kita simak artikel dibawah ini.
Pada kesempatan ini TradisiKita akan mengupas mengenai Tari Moyo ini yang merupakan kekayaan budaya provinsi Sumatera Utara. Untuk Sobat Tradisi yang penasaran dengan asal usul tari moyo, gerakan tarian moyo dan perkembangan tari moyo ini, mari kita simak artikel dibawah ini.
Tari Moyo Sumatera Utara
1. Asal Usul Tari Moyo
Asal
usul Tari Moyo ataupun sejarah tari moyo ini sebenarnya masih belum
bisa diketahui secara pasti. Akan tetapi dari beberapa sumber yang ada
diketahui bahwa tarian ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Tari
Moyo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Nias, Provinsi
Sumatera Utara. Moyo dalam bahasa nias berarti burung elang. Hewan
unggas tersebut adalah ilham bagi masyarakat nias dalam menciptakan
gerakan tarian ini yang menggambarkan seekor burung elang yang
mengepakkan sayapnya, tanpa mengenal lelah, menaklukkan sesuatu yang
bermakna bagi sesamanya dan dirinya sendiri. Pada dasarnya tari moyo
menceritakan tentang sukacita seorang ibu atas kepulangan anaknya dari
peperangan. Tarian ini juga melambangkan keuletan dan semangat secara
bersama dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan
Konon
Tari Moyo ini dulunya hanya ditampilkan di kalangan masyarakat
bangsawan saja, yang memiliki penari khusus untuk melakukan tarian ini.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini mulai dikenal oleh
masyarakat bawah dan mulai sering dipelajari, khususnya bagi para gadis
pada masa itu. Hingga kini Tari Moyo masih terus dilestarikan dan sering
ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, hiburan maupun acara
budaya.
2. Pertunjukan Tari Moyo dari Nias
Tari
Moyo merupakan tari tradisional yang Istimewa. Tari Moyo ini sering
dipertunjukan atau ditampilkan dalam acara-acara tertentu, seperti
penyambutan saat panglima kembali dari berperang, dalam acara-acara
kerajaan untuk menghibur para raja dan ratu serta menyambut para
tamu-tamu raja dan dimainkan oleh gadis-gadis asli nias. Selain itu,
tarian ini juga ditampilkan pada pesta adat perkawinan. Pada pesta adat
perkawinan masyarakat nias. Tari moyo (tari elang) yang ditampilkan pada
pesta adat perkawinan selalu dimainkan secara beriringan dengan urutan
yang pertama adalah Lompat Batu. Kemudian dilanjutkan dengan Tari Perang
yang bersambungan dengan Tari Moyo dan diakhiri dengan Tari Fogaele.
Setelah itu, para penari membawakan persembahan sirih kepada pengantin
dan para tamu yang datang
3. Gerakan Tari Moyo
Tari
Moyo ditampilkan oleh para penari wanita secara berpasangan. Untuk
jumlah penari biasanya terdiri dari 4 orang penari atau lebih, sesuai
dengan kelompok masing masing. Dalam pertunjukannya, para penari
menggunakan busana tradisional Nias Sumatera Utara dan menari dengan diiringi lantunan syair serta musik pengiring.
Dalam
tarian moyo (tarian elang) terdapat beberapa ragam gerakan yaitu gerak
kepak sayap (mamologo afi), gerak berhadapan (fataho), gerak berselisih
(faonda), gerak lingkaran (sieligo), gerak berkomunikasi (fahuhuo), lalu
kembali (mangawei). Tari moyo ini ditampilkan dengan iringan musik
menggunakan alat musik tradisional genderang serta gong khas Nias dan
nyanyian dengan lantunan syair. Irama yang dimainkan diawali dengan
tempo pelan kemudian cepat yang sesuai dengan gerakan penari serta syair
yang dilantunkan
4. Musik Pengiring Tari Moyo
Dalam
pertunjukan Tari Moyo biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti
genderang dan gong khas Nias. Selain itu, tari ini juga diiringi oleh
lantunan syair atau lagu yang dibawakan oleh para pengiring vocal yang
biasanya terdiri dari dua penyanyi. Kemudian untuk irama yang dimainkan
biasanya diawali dengan musik bertempo pelan, kemudian berlanjut semakin
cepat. Tentunya permainan irama tersebut juga disesuaikan dengan
gerakan para penari dan syair lagu yang dibawakan.
5. Kostum Penari Moyo
Dalam
melakukan tarian Moyo, para penari menggunakan kostum berupa busana
adat khas suku Nias. Busana tersebut terdiri dari baju lengan panjang,
kain panjang, kain serampang dan ikat kepala khas Nias. Kostum
tersebut biasanya didominasi oleh warna seperti merah, kuning, hitam,
dan putih. Untuk kostum Tari Moyo ini, biasanya bervariasi dan
tergantung kreasi dari masing-masing kelompok tari.
6. Perkembangan Tari Moyo
Dalam
perkembangannya, Tari Moyo masih terus dilestarikan dan dikembangkan
hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak, pengiring
serta kostum juga sering ditambahkan di setiap pertunjukannya agar
terlihat lebih menarik, namun tidak meninggalkan keaslian dan ciri
khasnya.
Tari Moyo ini juga masih
sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting,
perayaan hari besar, dan berbagai acara adat lainnya. Selain itu tarian
ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan
seni, festival budaya, maupun promosi pariwisata di Nias, Sumatera
Utara.
7. Video Tari Moyo
Bagi Sobat yang penasaran seperti apa Tari Moyo ini, bisa simak video dibawah ini :
Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai tari Moyo dari Sumatera Utara ini. Semoga bermanfaat.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Moyo
http://uksu.itb.ac.id/2016/08/tari-moyo-nias/
0 Response to "Tari Moyo Tari Tradisional Sumatera Utara"