Tari Maengket Berasal dari Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket Berasal dari Daerah Sulawesi Utara | Adatnusantara
- Tari Maengket merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah
Sulawesi Utara, atau lebih tepatnya tari Maengket ini merupakan tarian
suku Minahasa yang berada di Manado - Sulawesi Utara.
Pada kesempatan ini, TradisiKita akan mengenalkan lebih detil mengenai tari Maengket, setelah sebelumnya tarian ini disebut juga dalam artikel TradisiKita yang telah lalu yaitu daftar tarian Sulawesi Utara. Sehingga diharapkan kita tahu mengenai penjelasan apa itu tari Maengket, atau Tari Maengket berasal dari daerah mana.
Berdasarkan sejarahnya, tari maengket telah ada sejak masyarakat Minahasa mengenal pertanian. Masyarakat Minahasa di masa lalu memainkan tari maengket dalam upacara petik padi. Upacara petik padi adalah upacara adat yang dilakukan dalam musim panen. Pesta adat yang dilakukan berlangsung selama 28 hari berturut-turut.
Pada awalnya gerakan tari maengket ini terbilang sangat sederhana dan terdiri dari 3 babak yaitu Maowey Kamberu, Marambak, Lalayaan. Moawey Kamberu adalah tarian yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur pada saat panen padi berlimpah. Marambak adalah tarian yang menampilkan semangat gotong royong rakyat Minahasa dalam membangun rumah baru bagi keluarga baru, dan lalayaan adalah tarian yang melambangkan pemuda-pemudi minahasa yang mencari jodoh atau dikenal juga dengan tari pergaulan muda-mudi Minahasa di zaman dulu.
Perkembangan tari maengket pada zaman sekarang mengalami berbagai kemajuan tanpa meninggalkan keasliannya. Pertunjukan tari maengket pun tidak terbatas pada upacara panen, tapi juga dilakukan pada acara acara adat lainnya serta acara penyambutan, pertunjukan seni, festival budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.
Tari Maengket pada awalnya ditampilkan dengan tujuan untuk memeriahkan upacara panen raya masyarakat Minahasa. Tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan kebahagiaan masyarakat atas hasil panen yang mereka dapatkan.
Dalam perkembangannya bentuk pertunjukan atau gerak Tari Maengket pada masa sekarang ini, tidak hanya menggambarkan ungkapan rasa syukur namun juga menggambarkan kehidupan masyarakat Minahasa sehari-harinya. Saat ini tari maengket sudah menjadi daya tarik pariwisata bagi provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu, tari maengket juga masih dipertahankan sebagai aset kebudayaan dengan terus mengalami modifikasi tanpa mengesampingkan nilai- nilai filosofis dari tarian tersebut. Tari maengket saat ini selain masih digunakan oleh masyarakat dalam upacara-upacara adat juga menjadi salah satu alternatif hiburan tradisional yang masih terus dipertahankan dan dikembangkan oleh masyarakat Minahasa.
Tari Maengket dilakukan oleh penari dalam jumlah yang banyak (tarian masal). Bisa ditarikan oleh penari pria dan wanita, wanita saja atau lelaki saja. Tari Maengket dilakukan dengan ragam gerak dan irama yang sederhana.
Tari Maengket bukan murni sebuah tarian. Dalam tari Maengket ini, penari juga menyanyi. Justru keunikan dari tari Maengket adalah para penari yang menari dengan gerakan sederhana dan menyanyi bersama-sama. Gerakan dan Nyanyian Tarian Maengket dilakukan biasanya dipimpin oleh seorang penari dan diiringi oleh anulan musik tambur.
Para penari yang mengikuti tarian Maengket menggunakan pakaian khas berupa pakaian daerah Minahasa. Untuk penari wanita biasanya menggunakan kebaya lengan panjang berwarna putih yang disebut karai momo atau wuyang dan dengan kebawahan kain / rok panjang berbentuk ikan duyung atau agak melebar kebawah.
Sedangkan pada penari pria menggunakan pakaian berupa baniang atau kemeja berkerah atau tanpa kerah berlengan panjang. Pada bagian bawah penari menggunakan celana panjang yang satu warna dengan kemeja yang berwarna hitam atau merah. Selain itu penari pria juga mengenakan penutup kepala berupa topi kerucut yang serupa topi cina.
Aksesoris yang digunakan pada tarian Maengket dari Minahasa ini adalah saputangan yang dikenakan dipergelangan tangan penari.
Tari Maengket ditampilkan dengan diiringi oleh musik tambur,yaitu alat musik pukul, berbentuk bundar, dibuat dari kulit yang diberi berbingkai; genderang. Selain tambur,tarian ini juga bisa dilengkapi dengan pengiring musik lainnya berupa alat musik tradisional Sulawesi Utara seperti tifa dan kolintang.
Untuk lebih mengenal tari Maengket berasal dari daerah Sulawesi Utara, Sobat tradisi bisa menyaksikan video tari Maengket dibawah ini :
Pada kesempatan ini, TradisiKita akan mengenalkan lebih detil mengenai tari Maengket, setelah sebelumnya tarian ini disebut juga dalam artikel TradisiKita yang telah lalu yaitu daftar tarian Sulawesi Utara. Sehingga diharapkan kita tahu mengenai penjelasan apa itu tari Maengket, atau Tari Maengket berasal dari daerah mana.
Tari Maengket Berasal dari Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket | suaramanado.com |
1. Tentang Tari Maengket
Seperti yang telah disebutkan dalam pengantar diatas, Tari Maengket merupakan tarian tradisional Suku Minahasa di Mandao, Provinsi Sulawesi Utara. Asal nama Maengket sendiri diambil dari bahasa setempat, yaitu engket. Arti engket adalah menari dengan naik turun. Tari Maengket ini merupakan salah satu tarian tradisional yang masih dipertahankan sebagai tradisi oleh suku Minahasa yang merupakan suku asli di Provinsi Sulawesi Utara dan telah menetap disana selama ribuan tahun sebelum masehi.2. Sejarah dan Perkembangan Tari Maengket di Sulawesi Utara
Berdasarkan sejarahnya, tari maengket telah ada sejak masyarakat Minahasa mengenal pertanian. Masyarakat Minahasa di masa lalu memainkan tari maengket dalam upacara petik padi. Upacara petik padi adalah upacara adat yang dilakukan dalam musim panen. Pesta adat yang dilakukan berlangsung selama 28 hari berturut-turut.
Pada awalnya gerakan tari maengket ini terbilang sangat sederhana dan terdiri dari 3 babak yaitu Maowey Kamberu, Marambak, Lalayaan. Moawey Kamberu adalah tarian yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur pada saat panen padi berlimpah. Marambak adalah tarian yang menampilkan semangat gotong royong rakyat Minahasa dalam membangun rumah baru bagi keluarga baru, dan lalayaan adalah tarian yang melambangkan pemuda-pemudi minahasa yang mencari jodoh atau dikenal juga dengan tari pergaulan muda-mudi Minahasa di zaman dulu.
Perkembangan tari maengket pada zaman sekarang mengalami berbagai kemajuan tanpa meninggalkan keasliannya. Pertunjukan tari maengket pun tidak terbatas pada upacara panen, tapi juga dilakukan pada acara acara adat lainnya serta acara penyambutan, pertunjukan seni, festival budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.
3. Fungsi dan Makna Tari Maengket
Tari Maengket pada awalnya ditampilkan dengan tujuan untuk memeriahkan upacara panen raya masyarakat Minahasa. Tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan kebahagiaan masyarakat atas hasil panen yang mereka dapatkan.
Dalam perkembangannya bentuk pertunjukan atau gerak Tari Maengket pada masa sekarang ini, tidak hanya menggambarkan ungkapan rasa syukur namun juga menggambarkan kehidupan masyarakat Minahasa sehari-harinya. Saat ini tari maengket sudah menjadi daya tarik pariwisata bagi provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu, tari maengket juga masih dipertahankan sebagai aset kebudayaan dengan terus mengalami modifikasi tanpa mengesampingkan nilai- nilai filosofis dari tarian tersebut. Tari maengket saat ini selain masih digunakan oleh masyarakat dalam upacara-upacara adat juga menjadi salah satu alternatif hiburan tradisional yang masih terus dipertahankan dan dikembangkan oleh masyarakat Minahasa.
4. Pertunjukan Tari Maengket
Tari Maengket dilakukan oleh penari dalam jumlah yang banyak (tarian masal). Bisa ditarikan oleh penari pria dan wanita, wanita saja atau lelaki saja. Tari Maengket dilakukan dengan ragam gerak dan irama yang sederhana.
Tari Maengket bukan murni sebuah tarian. Dalam tari Maengket ini, penari juga menyanyi. Justru keunikan dari tari Maengket adalah para penari yang menari dengan gerakan sederhana dan menyanyi bersama-sama. Gerakan dan Nyanyian Tarian Maengket dilakukan biasanya dipimpin oleh seorang penari dan diiringi oleh anulan musik tambur.
5. Kostum Penari Maengket
Para penari yang mengikuti tarian Maengket menggunakan pakaian khas berupa pakaian daerah Minahasa. Untuk penari wanita biasanya menggunakan kebaya lengan panjang berwarna putih yang disebut karai momo atau wuyang dan dengan kebawahan kain / rok panjang berbentuk ikan duyung atau agak melebar kebawah.
Sedangkan pada penari pria menggunakan pakaian berupa baniang atau kemeja berkerah atau tanpa kerah berlengan panjang. Pada bagian bawah penari menggunakan celana panjang yang satu warna dengan kemeja yang berwarna hitam atau merah. Selain itu penari pria juga mengenakan penutup kepala berupa topi kerucut yang serupa topi cina.
Aksesoris yang digunakan pada tarian Maengket dari Minahasa ini adalah saputangan yang dikenakan dipergelangan tangan penari.
6. Musik Pengiring Tari Maengket
Tari Maengket ditampilkan dengan diiringi oleh musik tambur,yaitu alat musik pukul, berbentuk bundar, dibuat dari kulit yang diberi berbingkai; genderang. Selain tambur,tarian ini juga bisa dilengkapi dengan pengiring musik lainnya berupa alat musik tradisional Sulawesi Utara seperti tifa dan kolintang.
7. Video Tari Maengket dari Sulawesi Utara
Untuk lebih mengenal tari Maengket berasal dari daerah Sulawesi Utara, Sobat tradisi bisa menyaksikan video tari Maengket dibawah ini :
Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai Tari Maengket Berasal dari Daerah Sulawesi Utara. Semoga bisa bermanfaat. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya dari Provinsi Sulawesi Utara.
Referensi :
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/895/tari-maengket
0 Response to "Tari Maengket Berasal dari Daerah Sulawesi Utara"