Tari Piring dari Provinsi Sumatera Barat
Tari Piring dari Provinsi Sumatera Barat | Adatnusantara
- Mungkin dari sekian banyak warga Indonesia, sebagian saja yang tahu
dari mana tari piring berasal? tari piring berasal dari Sumatera Barat
tentunya. Sobat Tradisi pasti pernah mendengarnya bukan? Tapi apakah
Sobat juga sudah tahu seperti apasih tari piring ini? bagaimana gerakan
tari piring?
Pada kesempatan ini, mari kita mengenal lebih dekat mengenai tari piring yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat antara lain sejarah asal usul tari piring, gerakan, kostum, musik pengiring dan perkembangan tari piring dari Sumatera Barat.
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut Tari Piriang merupakan tarian tradisional khas Minangkabau yaitu berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatara Barat. Para penarinya membawa properti berupa piring dikedua tangannya. Tari Piring ini merupakan tarian dengan gerak cepat dengan piring dikedua belah tangan, terkadang piring dilemparkan ke udara atau dihempaskan ke tanah hingga pecah dan diinjak-injak oleh para penari sambil terus menari. Bagi menambah unsur-unsur estetika, magis dan kejutan dalam tarian ini, para penari baik laki-laki maupun perempuan akan menginjak pecahan piring tanpa terluka sedikitpun.
Sejarah atau awal mula terciptanya tarian yang disinyalir dimulai sejak 800 tahun yang lalu. Pada zaman dahulu saat rakyat minang masih menyembah dewa-dewa, mereka percaya bahwa dewa sudah memberikan kepada rakyat hasil panen yang melimpah serta melindungi mereka dari mara bahaya. Sebagai ungkapan rasa syukur tersebut dibuatlah ritual untuk menghormati para Dewa. Sebab itu gadis penari akan memberikan sesaji hasil panen mereka pada dewa yang ditaruh diatas piring. Mereka akan mengenakan pakaian adat yang cantik serta berperilaku lemah lembut guna menghadap pada dewa. Sesaji tersebut dibawa kehadapan dewa sambil menari dengan meliuk-liukkan piring untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Namun sejak masuknya ajaran agama islam di Minangkabau, tarian ini tidak lagi ditujukan untuk menyembah para Dewa. Akan tetapi berkembang sebagai salah satu kesenian khususnya seni tari yang dilakukan untuk menghibur mulai dari kalangan raja sampai dengan rakyat jelata.
Pertunjukan tari piring biasanya dilakukan oleh seorang penari atau beberapa orang penari dalam jumlah ganjil mulai 3 orang - 7 orang penari.
Tarian akan dimulai dengan diawali oleh bunyi pukulan gong. Setelah itu para penari akan memasuki arena tarian dan mereka langsung memberikan salam penghormatan kepada raja atau pengantin.
Selanjutnya tarian akan segera dimulai dengan properti berupa piring ditangan penari. Gerakan tari piring ini merupakan gerakan silek atau silat Minangkabau yang dibawakan dengan lincah dengan mempertahankan piring tetap berada ditangan penari.
Piring yang dibawa juga saling ditumbukkan satu sama lain agar muncul dentingan yang indah, namun kadang penari juga mengenakan cincin pada kedua jari tengahnya untuk menghasilkan bunyi dentingan tersebut.
Terdapat piring dilantai yang sudah disusun dengan khusus yang mengarah menuju ke hadapan pengantin. Penari kemudian menginjak susunan piring tersebut dengan hati-hati sehingga tidak ada yang terlewat. Setelah sampai ke ujung susunan di hadapan pengantin, kemudian penari akan bergerak mundur dengan langkah tetap menginjak susunan piring tadi, namun penari tidak boleh sekali-kali menunjukkan punggungnya pada pengantin. Setelah penari berhasil kembali ke posisi awalnya dengan mengikuti susunan piring maka mereka kembali melakukan sembah penutupan pada pengantin sebanyak tiga kali.
Pertunjukan tari piring dilakukan dengan diiringi oleh alunan musik dengan tempo cepat yang dihasilkan dari alat-alat musik tradisional Sumatera Barat. Alat musik tersebut adalah berupa talempong dan saluang.
Para penari tari piring menggunakan pakaian adat berciri khas Minangkabau dengan warna - warna yang mencolok yaitu warna cerah dengan nuansa merah dan kuning keemasan.
Tari piring masih memiliki tempat dimasyarakat Sumatera Barat. Selain menjadi daya tarik pariwisata Sumatera Barat, tari piring juga kerap dipentaskan pada pesta-pesta perkawinan warga Minangkabau.
Berikut ini sebuah video tari piring yang dibawakan oleh Konsentra Grup dimabil dari situs youtube.com
Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai tari piring dari Provinsi Sumatera Barat. Semoga bermanfaat.
Pada kesempatan ini, mari kita mengenal lebih dekat mengenai tari piring yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat antara lain sejarah asal usul tari piring, gerakan, kostum, musik pengiring dan perkembangan tari piring dari Sumatera Barat.
Tari Piring dari Provinsi Sumatera Barat
Tari Piring | http://www.portalsejarah.com |
1. Tentang Tari Piring
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut Tari Piriang merupakan tarian tradisional khas Minangkabau yaitu berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatara Barat. Para penarinya membawa properti berupa piring dikedua tangannya. Tari Piring ini merupakan tarian dengan gerak cepat dengan piring dikedua belah tangan, terkadang piring dilemparkan ke udara atau dihempaskan ke tanah hingga pecah dan diinjak-injak oleh para penari sambil terus menari. Bagi menambah unsur-unsur estetika, magis dan kejutan dalam tarian ini, para penari baik laki-laki maupun perempuan akan menginjak pecahan piring tanpa terluka sedikitpun.
2. Sejarah dan Asal Usul Tari Piring
Sejarah atau awal mula terciptanya tarian yang disinyalir dimulai sejak 800 tahun yang lalu. Pada zaman dahulu saat rakyat minang masih menyembah dewa-dewa, mereka percaya bahwa dewa sudah memberikan kepada rakyat hasil panen yang melimpah serta melindungi mereka dari mara bahaya. Sebagai ungkapan rasa syukur tersebut dibuatlah ritual untuk menghormati para Dewa. Sebab itu gadis penari akan memberikan sesaji hasil panen mereka pada dewa yang ditaruh diatas piring. Mereka akan mengenakan pakaian adat yang cantik serta berperilaku lemah lembut guna menghadap pada dewa. Sesaji tersebut dibawa kehadapan dewa sambil menari dengan meliuk-liukkan piring untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Namun sejak masuknya ajaran agama islam di Minangkabau, tarian ini tidak lagi ditujukan untuk menyembah para Dewa. Akan tetapi berkembang sebagai salah satu kesenian khususnya seni tari yang dilakukan untuk menghibur mulai dari kalangan raja sampai dengan rakyat jelata.
3. Fungsi dan Makna Tari Piring
Pada
awal perkembangannya tari piring berfungsi sebagai ritual dalam rangka
penyembahan dewa-dewa. Namun semenjak masuknya ajaran agama islam,
fungsi tari piring berubah menjadi sarana hiburan berupa pertunjukan
seni tari yang diadakan untuk menghibur raja maupun rakyat jelata.
4. Pertunjukan Tari Piring
Pertunjukan tari piring biasanya dilakukan oleh seorang penari atau beberapa orang penari dalam jumlah ganjil mulai 3 orang - 7 orang penari.
Tarian akan dimulai dengan diawali oleh bunyi pukulan gong. Setelah itu para penari akan memasuki arena tarian dan mereka langsung memberikan salam penghormatan kepada raja atau pengantin.
Selanjutnya tarian akan segera dimulai dengan properti berupa piring ditangan penari. Gerakan tari piring ini merupakan gerakan silek atau silat Minangkabau yang dibawakan dengan lincah dengan mempertahankan piring tetap berada ditangan penari.
Piring yang dibawa juga saling ditumbukkan satu sama lain agar muncul dentingan yang indah, namun kadang penari juga mengenakan cincin pada kedua jari tengahnya untuk menghasilkan bunyi dentingan tersebut.
Terdapat piring dilantai yang sudah disusun dengan khusus yang mengarah menuju ke hadapan pengantin. Penari kemudian menginjak susunan piring tersebut dengan hati-hati sehingga tidak ada yang terlewat. Setelah sampai ke ujung susunan di hadapan pengantin, kemudian penari akan bergerak mundur dengan langkah tetap menginjak susunan piring tadi, namun penari tidak boleh sekali-kali menunjukkan punggungnya pada pengantin. Setelah penari berhasil kembali ke posisi awalnya dengan mengikuti susunan piring maka mereka kembali melakukan sembah penutupan pada pengantin sebanyak tiga kali.
5. Musik Pengiring Tari Piring
Pertunjukan tari piring dilakukan dengan diiringi oleh alunan musik dengan tempo cepat yang dihasilkan dari alat-alat musik tradisional Sumatera Barat. Alat musik tersebut adalah berupa talempong dan saluang.
6. Kostum Penari Tari Piring
Para penari tari piring menggunakan pakaian adat berciri khas Minangkabau dengan warna - warna yang mencolok yaitu warna cerah dengan nuansa merah dan kuning keemasan.
7. Perkembangan Tari Piring
Tari piring masih memiliki tempat dimasyarakat Sumatera Barat. Selain menjadi daya tarik pariwisata Sumatera Barat, tari piring juga kerap dipentaskan pada pesta-pesta perkawinan warga Minangkabau.
8. Video Tari Piring
Berikut ini sebuah video tari piring yang dibawakan oleh Konsentra Grup dimabil dari situs youtube.com
Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai tari piring dari Provinsi Sumatera Barat. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Tari Piring dari Provinsi Sumatera Barat"