Peninggalan Sejarah di Provinsi Papua ( Artikel Lengkap )
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Papua memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia.
1. Situs Purbakala Kokas
Situs Purbakala Kokas
ini terletak di desa Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Ditempat
ini ditemukan berbagai cap tangan berwarna merah yang terlukis pada
dinding-dimding batu di tebing dan gua yang terletak di pinggir laut.
Obyek Wisata Sejarah ini dikenal sebagai Situs Purbakala Kokas atau
penduduk setempat menyebutnya Situs Purbakala Tapurarang.
Karena warna merah pada lukisan cap tangan di tebing
tersebut menyerupai warna darah manusia. Masyarakat setempat juga sering
menyebut Tapurarang sebagai lukisan cap tangan darah.
Untuk mencapai Situs Purbakala Kokas, Dari terminal Fakfak, Anda harus
menempuh perjalanan darat menuju Kokas sejauh 50 kilmeter dengan waktu
tempuh sekitar 2 jam. Biaya transportasinya hanya sebesar Rp 25.000 per
orang, sekali jalan. Tiba di Kokas, perjalanan masih harus dilanjutkan
menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika air sedang
pasang, Anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat.
Namun jika air surut keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati
dari atas longboat.
2. Wisata Sejarah Perang Dunia II Di Pulau Owi, Papua
Pulau Owi memiliki
peran yang sangat strategis dalam Perang Dunia II bagi tentara Sekutu
untuk mengalahkan Jepang di wilayah Pasifik dan Asia Tenggara.
Bermodalkah nilai sejarah yang sangat besar inilah, maka tidak
berlebihan maka Pulau Owi menjadi titik utama pariwisata di masa yang
akan datang.
Dengan keindahan alam lautnya yang sangat mempesona Pulau Owi ini dikelilingi oleh 3 Taman Laut yakni Padaido, Pulau Rani-Mapia dan Pulau Meos Indi. Dengan demikian Pulau Owi merupakan tempat Wisata Sejarah sekaligus sebagai tempat Wisata Budaya di daerah Papua.
3. Wisata Sejarah Pulau Mansinam
Tempat ini bernama Mansinam. Mungkin sebagian dari kita asing dengan
nama ini. Namun jangan salah, tempat ini merupakan sebuah tempat yang
telah mendunia. Bukan hanya karena keindahannya, latar sejarah juga
menjadikan Mansinam sebagai salah satu tujuan dari wisata religi umat
Kristen Protestan di seluruh dunia. Pulau ini merupakan bagian dari
wilayah Papua Barat. Letaknya sekitar 6 Km dari Manokwari. Untuk
mencapai pulau ini hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit
menggunakan speed boat.
Setiap tahun pada tanggal 5 Februari, ribuan orang dari penjuru Papua
datang ke tempat ini untuk mengadakan perayaan memperingati kedatangan
Ottow dan Geissler. Siapakah Ottow dan Geissler? Dua orang berkebangsaan
Jerman ini tiba di Pulau Mansinam dengan membawa misi penyebaran injil.
Namun saat itu, suku yang mendiami Pulau Mansinam bersikap tertutup
terhadap orang asing yang datang. Ottow dan Gaissler tidak menyerah.
Mereka terus berjuang untuk menyebarkan Kristen kepada Suku Numfor,
yakni suku yang saat itu mendiami Pulau Mansinam.
Tidak hanya itu, mereka juga mempelajari bahasa lokal suku setempat
kemudian menerjemahkan doa-doa ke dalam bahasa lokal tersebut. “Dua
rasul” bagi Papua ini juga mengajarkan Suku Numfor di Pulau Mansinam
membaca dan menulis. Awalnya suku numfor sangat sulit untuk sekedar
memegang pensil. Namun, kegigihan suku numfor yang didampingi dengan
kesabaran Ottow dan Geissler untuk bisa keluar dari kegelapan membuat
mereka bisa membaca dan menulis. Kemudian untuk mempermudah sosialisasi
ajaran Kristen, Ottow dan Geissler melakukan penerjemahan injil ke dalam
bahasa Melayu. Hal ini pun akhirnya menyebar ke daerah Papua lainnya.
Inilah yang menjadi cikal bakal masyarakat Papua lainnya mengenal ilmu
pengetahuan.
4. Wisata Sejarah Raja Ampat
Raja Ampat berarti “Empat Raja”, julukan yang berasal dari abad ke 15
yaitu ketika salah satu Sultan Islam dari Tidore menunjuk 4 raja lokal
di Waigeo, Batanta, Salawan, dan Misool. Kemudian 4 pulau itu menjadi
wilayah administrative Provinsi Papua Barat dan Waigeo menjadi ibukota
Kabupaten Raja Ampat.Peradaban kuno di Raja Ampat dapat ditemukan di
beberapa peninggalan sejarah seperti misalnya lukisan dinding batu di
beberapa gua di Pulau Misool.Lukisan dinding batu kuno inidiperkirakan
dilukis pada 2000 tahun yang lalu.
Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap
tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan
ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam
gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan
menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari
kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Kabupaten yang memperingati Hari Ulang Tahun setiap tanggal 9 Mei ini sekarang merupakan sebuah Kabupaten di Propinsi Papua Barat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada tahun 2003. Bila kita lihat peta Propinsi Papua Barat maka letak Kabupaten ini terletak di kepulauan sebelah barat paruh burung pulau papua. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau yang memiliki panjang total tepi pantai 753 km. Pusat pemerintahan dan sekaligus Ibukota bagi Kabupaten Raja Ampat adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo, yaitu kota Waisai.
Kabupaten yang memperingati Hari Ulang Tahun setiap tanggal 9 Mei ini sekarang merupakan sebuah Kabupaten di Propinsi Papua Barat yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada tahun 2003. Bila kita lihat peta Propinsi Papua Barat maka letak Kabupaten ini terletak di kepulauan sebelah barat paruh burung pulau papua. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau yang memiliki panjang total tepi pantai 753 km. Pusat pemerintahan dan sekaligus Ibukota bagi Kabupaten Raja Ampat adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo, yaitu kota Waisai.
5. Wisata Sejarah Ke Kota Tua Pulau Dum
Pulau Dum atau Doom adalah
salah satu pulau dekat Sorong, Papua Barat. Pulau ini memiliki riwayat
perjalanan sejarah yang panjang dalam peradaban manusia modern sejak
lama da telah masuk dalam peta Kolonial Belanda pada abad ke-19. Pulau
ini termasuk sebagai wisata sejarah di kawasan Papua dan memiliki pesona
alam yang sangat indah.
Jejak peninggalan sejarah dari Kolonial Belanda dan Tentara Jepang
pun masih bisa kita lihat di Pulau Doom ini. Dan pagi wisatawan
penikmat wisata sejarah, tempat ini sangat mengasyikan, Suasana kolonial
Belanda yang terdapat di Pulau ini membuka sebuah fantasi kita untuk
ikut tenggelam dalam nuansa zaman dahulu.
6. Wisata Sejarah Merauke
Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua.
Bila di sebelah Timur Merauke berbatasan dengan PNG, maka di Utara
berhadapan dengan Kabupaten Boven Digul dan Kabupaten Mappi. Sedangkan
di bagian Barat dengan Kabupaten Asmat dan di Selatan terbentang Laut
Arafura.
Dengan luas wilayah 45.071 kilometer persegi, Kabupaten Merauke memiliki
potensi sumber daya alam yang besar. Sementara pariwisata dan budaya
merupakan salah satu potensi yang turut mendukung.
Wisata Sejarah
Beberapa tugu yang dibangun di Merauke serta tempat pengasingan
Soekarno-Hatta, sebagai media memperingati suatu peristiwa yang
bersejarah dan beberapa tugu lainnya seperti:
- Tugu Merauke yang merupakan tugu untuk mengenang peristiwa kedatangan bangsa asing ke Merauke.
- Tugu Pepera, Tugu ini dibangun pada 17 September 1969 untuk memperingati bersatunya wilayah Irian Barat (sekarang Papua) ke negara Indonesia.
- Tugu Kembaran, Yaitu Tugu Sabang-Merauke, tugu kembaran yang hanya terdapat di Sabang dan Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
7. Gua Jepang di Papua
Siapapun tak mengira, Biak di Kabupaten
Biak Numfor ini, menyimpan situs sejarah Perang Dunia II yang cukup
mistis. Situs sejarah itu berupa dua buah gua alami yaitu Gua Binsari dan Gua Jepang Lima Kamar. Gua ini punya cerita ngeri tentang perang
antara tentara Jepang dengan tentara Sekutu.
Ternyata Gua Binsari ini memiliki lorong
yang tembus hingga Gua Jepang Lima Kamar di tepi pantai yang menghadap
ke Samudera Pasifik.
Menurut warga lokal, Binsari berarti
perempuan tua. Konon dahulu, ada nenek-nenek di gua ini. Setelah Jepang
datang, nenek itu menghilang entah ke mana. Makanya kenapa gua ini
dinamakan Gua Binsari.
Search Populer
- peninggalan seni tradisional papua
- bangunan bersejarah di papua
- wisata religi di papua
- peninggalan kerajaan islam di papua
- makanan khas papua
Bring the family and get free tickets for children under 12 when you buy a family package. For complete information, visit our website here https://wisata72.livejournal.com/
ReplyDelete