Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara
Sumatera Utara (SUMUT) adalah sebuah provinsi
yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan.
Berikut ini beberapa Peninggalan Sejarah Provinsi Sumatera Utara
(SUMUT).
Benteng Jepang Batubara
Benteng Jepang Batubara |
Benteng Jepang Batubara, lokasinya terletak di Desa Perupuk Kecamatan
Lima Puluh. Meski hanya memiliki luas 4,8 x 2,6 meter, bangunan tua yang
dimakan oleh zaman ini adalah pertahanan pertama bangsa Jepang ketika
melakukan expansi ke wilayah Sumatera Utara Hal tersebut tentu menambah
nilai sejarah dari keberadaan penjajah ke Sumatera Utara. Masyarakat di
sekitar Pantai Parupuk lebih mengenal objek wisata ini dengan nama
Lubang Jepang, keberadaanya yang terletak di tepi pantai Parupuk tentu
anda sekaligus dapat menikmati panorama bahari kab Batubara yang
berhadapan langsung dengan Selat Melaka ini.
Benteng Putri Hijau
Benteng Puri Hijau |
Benteng Putri Hijau terletak di Dusun XI, Kecamatan Deli Tua. Kalangan
arkeolog menyebutkan, Benteng Putri Hijau dibangun dari tanah mengikuti
topografi yang berdekatan dengan sungai dan memanfaatkan kontur tanah
dengan kearifan lokal. Di benteng ini banyak di antara pengunjung yang
berekreasi untuk mandi sambil menikmmati segarnya air di bekas lokasi
pemandian putri raja dari Kerajaan Aru di abad XVI dan XVII itu.
Biaro Bahal
Candi Bahal, Biaro Bahal, atau Candi Portibi |
Candi Bahal, Biaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi
Buddha aliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang
Bolak, Portibi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yaitu
sekitar 3 jam perjalanan dari Padangsidempuan atau berjarak sekitar 400
km dari Kota Medan.
Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal
dari sekitar abad ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu
pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukan dan menjadi bagian
dari mandala Sriwijaya. Memiliki Tiga bangunan kuno yaitu Biaro Bahal I,
II dan III. Saling berhubungan dan terdiri dalam satu garis yang lurus.
Biaro Bahal I yang terbesar. Kakinya berhiasan papan-papan
sekelilingnya yang berukiran tokoh yaksa yang berkepala hewan, yang
sedang menari-nari. Rupa-rupanya para penari itu memakai topeng hewani
seperti pada upacara di Tibet. Di antara semua papan berhiasan itu ada
ukiran singa yang duduk Di Bahal II pernah ditemukan sebuah Arca Heruka
yaitu Arca Demonis yang mewujudkan tokoh pantheon Agama Buddha aliran
Mahayanan, sekte bajrayana atau tantrayana. Heruka berdiri di atas
jenazah dalam sikap menari; pada tangan kanannya ada tongkat. Bahal III
berukiran hiasan daun.
Candi ini diberi nama berdasarkan nama desa tempat bangunan
ini berdiri. Selain itu nama Portibi dalam bahasa Batak berarti 'dunia'
atau 'bumi' istilah serapan yang berasal dari bahasa sansekerta: Pertiwi
(dewi Bumi).
Candi Portibi adalah peninggalan dari Kerajaan Hindu Panai yang memerintah sekitar tahun 1039.
Istana Maimun atau Istana Deli
Istana Maimun atau Istana Deli |
Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu
ikon kota Medan, Sumatera Utara, terletak di Jalan Brigadir Jenderal
Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun.
Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Sultan
Mahmud Al Rasyid. Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888
dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772
m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3
bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap
kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan
terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Masjid Raya Medan.
Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang
tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur
warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.
Namun sayang, tempat wisata ini tidak bebas dari kawasan Pedagang kaki
lima.
Baca Juga:
Peninggalan Sejarah Provinsi Riau ( Artikel Lengkap )
Makam Batu Raja-Raja Batak
Makam Raja Batak |
Makam Batu Raja-Raja berupa makam dengan arsitektur yang unik berupa
peti yang dipahat ataupun terlihat seperti sebuah tugu yang cukup besar.
Terletak di pulau Samosir, pulau yang terdapat di tengah
perairan Danau Toba ini merupakan pusatnya kebudayaan Batak sejak zaman
Siraja Batak, yang merupakan nenek moyang dari etnis Batak hingga saat
ini. Bahkan makam-makam tersebut mencerminkan ciri khas budaya Batak.
Diantara makam-makam yang terdapat di Pulau Samosir, ada
sebuah makam yang cukup populer karena merupakan makam dari seorang
tokoh masyarakat Batak yang pernah berkuasa di sekitar Pulau Samosir,
tepatnya di daerah Tomok. Makam tersebut adalah Makam Raja Sidabutar,
yang kini telah dijadikan objek wisata sejarah di Tano Batak oleh
DinasPariwisata.
Menurut catatan sejarah, Raja Sidabutar adalah orang pertama
yang bermukim di Tomok dari Gunung Pusuk Buhit, yang dikenal oleh
masyarakat sebagai daerah asalnya nenek moyang etnis Batak.
Search Populer:
- peninggalan islam di sumatera utara
- rumah peninggalan belanda di medan
- peninggalan belanda di sumatera utara
- peninggalan kerajaan islam di sumatera
- sejarah gedung london sumatera
- bangunan bersejarah di medan
- peninggalan kerajaan islam di sumatera barat
- sebutkan dewa yang tergabung dalam trimurti
0 Response to "Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara"